Babakanblog's Blog


Mengapa Mereka Menjadi Buruh Migran?
April 26, 2009, 7:28 pm
Filed under: Women

PEREMPUAN pedesaan mengalami beban ganda dalam keluarga. Kedudukan mereka dalam budaya terbelakang hari ini adalah ‘dapur, kasur dan sumur’. Sementara, himpitan masalah ekonomi turut memaksa mereka berartisipasi dalam pekerjaan produksi guna mendukung subsistensi keluarga. Sebagai buruh tani atau buruh migran.

——-

Persoalan yang menyangkut ekonomi kerap menjadi alasan utama terjadinya migrasi. Sebagaimana yang tengah terjadi di negeri kita, kriris ekonomi telah memaksa jutaan rakyat untuk mencari pekerjaan lebih baik dengan bermigrasi. Tentu sebagai bangsa ‘jajahan’, krisis ekonomi di Indonesia tak mungkin menemukan jalan penyelelesaiannya. Dominasi imperialis dan tindasan tuan tanah besar selaku klas penguasa di negeri ini justru makin memperburuk krisis multidimensional bagi masyarakat Indonesia.

Khususnya setelah krisis finansial melanda sebagian besar negeri di Asia pada 1997, kebijakan-kebijakan pro globalisasi neoliberal berkembang dengan signifikan. Sektor pertanian dihancur leburkan melalui skema perdagangan bebas. Di sisi lain, kehidupan manufakturing industri ringan makin terancam. Hampir sebagian populasi masyarakat Indonesia hidup dengan income pendapatan tak kurang dari US$ 2 dollar per hari. Sementara, sekitar 40 juta tenaga kerja produktif mengalami ancaaman PHK. Sebagai negeri agraris, paling tidak 56,52% dari 70 juta populasi petani di Indonesia tergolong petani tak bertanah.

Pukulan telak menimpa masyarakat yang tinggal di pedesaan. Disanalah sebagaian besar buruh migran berasal dari sana. Sementara, atas nama kepentingan investasi dan pembangunan infrastruktur, penggusuran dan perampasan tanah telah memaksa jutaan petani miskin dan buruh tani makin terpinggirkan. Tanah dan sumber daya alam Indonesia telah benar-benar dipersembahkan bagi penumpukan kapital kaum imperialis Continue reading



Ekspor Tenaga Kerja
April 24, 2009, 2:56 pm
Filed under: Workers

PEMRINTAH Indonesia menjadikan ekspor tenaga kerja sebagai andalan pendapatan nasionalnya. Gambar diambil dari situs Kontan Online.

——-

Selain dianggap mampu mengurangi angka pengangguran, melalui besarnya nilai remitan yang dikirimkan buruh-buruh migran, pengiriman tenaga kerja juga dianggap sebagai peluang usaha baru yang kian menjanjikan. Sebagai salah satu bisnis yang sangat menguntungkan, jasa pengiriman tenaga kerja pun menjadi salah-satu sektor yang hendak dikembangkan guna menarik investasi.

Usaha pemerintah ini secara langsung tertuang dalam Instruksi Presiden No. 3 tahun 2006 tentang Percepatan Perbaikan Iklim Investasi. Di dalam inpres tersebut, Presiden menginstruksikan kepada jajarannya untuk melakukan perubahan-perubahan kebijakan, salah-satunya kebijakan penempatan tenaga kerja Indonesia sebagaimana tertuang dalam UU Nomor 39 tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri.

Melalui Inpres nomor 6 tahun 2006, kompenen aturan diinstruksikan untuk diubah adalah penghapusan ketentuan-ketentuan yang mewajibkan setiap Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) memiliki balai-balai latihan kerja (training centre). Komponen tersebut dianggap menghambat laju investasi di sektor jasa penempatan tenaga kerja dan menghambat target pemerintah SBY-JK dalam hal penempatan tenaga kerja sebesar satu juta per tahun. Continue reading



APTRI Tagih Janji Wakil Presiden
April 3, 2009, 4:26 pm
Filed under: Sugar Cane

http://www.pikiran-rakyat.com/index.php?mib=news.detail&id=67804

Jum’at, 03 April 2009 , 16:25:00

CIREBON, (PRLM).- Petani tebu Cirebon menagih janji Wakil Presiden (Wapres) Indonesia, Jusuf Kalla terkait  revitalisasi sejumlah pabrik gula untuk menunjang program swasembada gula tahun 2010. “Pemerintah harus memberikan subsidi bunga sebesar 10% untuk  dana revitalisasi pabrik gula (PG) di Jabar,” kata Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Jabar H. Anwar Asmali, Jumat (3/4).

Selama ini, menurut Anwar, bunga kredit untuk revitalisasi PG masih bunga komersil, sehingga revitalisasi tidak maksimal. Subsidi bunga akan membantu pabrik dalam merencanakan revitalisasi karena dengan pinjaman komersil dirasakan sangat memberatkan PT RNI.

“Ada tiga pabrik di Jabar yang harus segera direvitalisasi yaitu PG Sindang Laut, PG Karang Suwung dan PG Tersana Baru. Umur mereka sudah diatas 100 tahun,” katanya.

Menurut dia, revitalisasi PG bakal berdampak signifikan terhadap pendapatan petani, karena nilai randemen bakal naik. “Seperti PG Jatitujuh yang sudah direvitalisasi, nilai rendemen sudah mencapai 9, sementara di tiga PG kurang dari tujuh,” katanya.

Anwar bahkan menjamin kalau di tiga pabrik revitalisasi sudah maksimal dilakukan, HPP di tingkat Rp 5.000,00 per kg pun petani masih mendapatkan keuntungan.

Rata-rata dari tiga pabrik gula tua tersebut produksi pertahunnya mencapai 35.000 ton, jika revitalisasi dilaksanakan maka produksinyadiperkirakan akan naik hingga 2%.

Menanggapi keinginan petani tebu menyangkut revitalisasi PG, Jusuf Kalla menegaskan kembali komitmennya yang serius dalam melaksanakan revitalisasi. “Soal subsidi bunga, nanti akan kami usahakan barangkali ada skim kredit lain yang bisa menanggulangi masalah ini,” katanya.

Wapres mengigatkan, petani tetap harus bekerja keras untuk merealisasi swasembada gula.

“Yang harus diingat soal swasembada gula, bukan hanya soal revitalisasi pabrik tetapi juga pemilihan bibit tebu yang berkualitas sehingga menghasilkan produksi yang maksimal juga,” katanya.

Hal lain yang disampaikan adalah bantuan traktor untuk memanen tebu dan percepatan pembangunan waduk Jatigede Kab. Sumedang serta perbaikan irigasi. Menyangkut irigasi wapres meminta Gubernur Jabar untuk menjelaskannya.

Menurut gubernur, percepatan pembangunan Waduk Jatigede akan diselaraskan dengan kegiatan penghijauan di daerah aliran sungai (DAS) yang ada. (A-92/A-147)***