Babakanblog's Blog


Mereka
January 31, 2011, 6:42 pm
Filed under: National Minorities

FOTO DI ATAS memperlihatkan sebagian kehidupan mereka dalam kelompok-kelompok kecil. Mereka mengelola sebuah wilayah, untuk memungut hasil hutan, budidaya sederhana tanaman pangan dan tanaman komoditas yang dipertukar-belikan dengan barang konsumsi, agar dapat hidup subsisten.

——-

Wilayah mereka adalah daerah yang tersisa di negara ini dengan sumber daya besar, penuh dengan hutan yang luas, mineral, energi dan sumberdaya perairan. Alih-alih hak prerogatif untuk mengendalikan dan membuang kekayaan alam di wilayah ini, negara telah berulang kali memfasilitasi masuknya dan perluasan perusahaan-perusahaan besar yang mengambil sumber daya mereka tanpa memperhatikan hak-hak dan kesejahteraanya. Hal ini telah membawa kerusakan lingkungan yang luar biasa dan tak lagi memungkinkan mereka mampu mempertahankan populasinya di masa mendatang.

Terlepas dari fakta bahwa wilayah tersebut memberikan pendapatan besar dari pengelolaan sumber daya alamnya, mereka terus mengalami pengabaian oleh negara. Sebutlah pelayanan social dasar, seperti jalan, sekolah, fasilitas komunikasi dan pelayanan medis yang hadir di daerah tersebut, sangatlah tidak memadai.

Mereka sangat rentan terhadap perampasan tanah yang telah diduduki dan dikelola dari generasi ke generasi, karena peraturan negara ini yang saling tumpang tindih dalam pengakuan konsep adat dan hukum adat hak atas tanah dan wilayah.

Untuk mereka, tanah dan domain leluhur adalah pusat perhatian. Bagi mereka, tanah bukan hanya sarana untuk bertahan hidup, tanah adalah fondasi dari cara hidup mereka.

Continue reading



Dilarang Membakar
January 30, 2011, 3:33 pm
Filed under: Plantation

LARANGAN MEMBAKAR sampah gencar dilakukan PT. Binasawit Abadi Pratama,
perusahaan perkebunan kelapa sawit milik Sinar Mas Grup.
Aturan tersebut ditujukan kepada para pekerjanya
yang bertempat tinggal di blok satu, kebun Sei Rungau.

Dikhawatirkan,
sampah yang terbakar bisa memicu titik api
kebakaran lahan di sekitarnya.

Bila satelit mencatat 235 titik api di tahun 2009,
maka pada tahun berikutnya hanya sejumlah 27 titik api
yang terdeteksi di seluruh kabupaten ini.
Penurunan tersebut terjadi karena musim hujan yang berkepanjangan di tahun 2010.

Demikian pernyataan Eko Novi, Kepala Seksi Balai Konservasi Sumber Daya Alam,
Seksi Konservasi Wilayah II setempat, sebagaimana pemberitaan Borneo News Sabtu,
22 Januari 2011.

Marilah berharap,
mereka menaati aturan yang dibuatnya sendiri,
bukan sekedar hujan yang mematikan api.



Berjukung
January 29, 2011, 9:55 pm
Filed under: Youth Sector

SELAMAT DATANG di Bereng Bengkel dan biasakanlah diri dengan banjir.  Karena Sungai Kahayan di seberang perkampungan senantiasa meluap setiap saat, akibat degradasi lahan gambut dan deforestasi hutan di atasnya. Dan anak-anak yang bersekolah mengendarai jukung.

——-

Ke Bereng Bengkel? Berkendaralah dengan sepeda motor dari ibukota propinsi ini, menuju ke timur. Dengan kecepatan rata-rata 60 km per jam maka tak sampai setengah jam akan bertemu persimpangan, dengan papan penunjuk jalan terpampang di at6asnya. Ambillah jalan ke kiri dan melajulah. Roda kendaraan masih menjejak jalan aspal pada sepuluh menit pertama. Namun setengah jam berikutnya, silahkan menikmati jalan tanah yg dikeraskan hingga di tempat tujuan.

Tapi bersiagalah bila kita sedang tak beruntung. Keberuntungan ini dinilai dari awan mendung dan hujan di situ sehari sebelumnya. Bila buntung, hujan datang dengan  lebatnya , air rawa sepanjang Sungai Kahayan meluap-luap dan menggenangi seluruh jalan menuju mulut kampung.

Menggunakan ferry adalah satu-satunya pilihan. Sebenarnya apa yang disebut ferry tak lebih dari dua buah kelotok,sampan bermotor, yang dipersatukan dengan papan-papan melintang di sisi sebelah atas. Papan tersebut juga berfungsi sebagai landas parkir bagi sepeda motor, tiga hingga empat buah banyaknya.

Continue reading