Babakanblog's Blog


Belalang, Kupu-Kupu
June 8, 2012, 3:01 pm
Filed under: Personal-Life

“Belalang, Kupu-Kupu. Siang makan nasi kalau malam minum susu ..!!” Senandung Pok Ame-Ame kali ini malahan bikin galau Kupu-Kupu. Soalnya, Belalangnya minta yang aneh-aneh, tidak cuma nasi dan susu.

——-

KUPU-KUPU LAGI SETENGAH kesal pada kaum Belalang. Kekesalan itu punya pangkal. Adalah banyak Belalang dengan kelewat percayanya sama isi kicauan-kicauan di timeline itu. Dan mendadak akun Kupu-Kupu dihujani direct message, dari “Aku Mencintaimu” sampai “Ooh, menikahlah denganku”, dari mereka. Celakanya, tak satupun dari binatang itu yang bujangan! Belalang belang!

Kalau tak kenal, maka sudah pasti tak sayang. Untuk mengenal, Kupu-Kupu berpedoman pada bibit-bebet-bobot, pentingnya membangun informasi buat merancang pola komunikasi yang efektif dan terarah.

Mencintai dan menikah bukan perkara mudah bagi Kupu-Kupu, seperti yang diingatnya dalam artikel Ruth Murray-Webster dan Peter Simon (2006) terbitan Lucidus Consulting Limited, Inggris. Ia sepatutnya memetakan prapihak dan peran masing-masing. Dengan mengerti dan memahami parapihak itu, sebelum melibatkan mereka dalam keluarga besar cinta dan pernikahan adalah bagian terpenting sebelum Kupu-Kupu mengetok palu keputusan.

Bergegas dibukanya kotak pensil, diambilnya sebatang yang tajam, disobeknya kertas dari diary kesayangan, lalu ia mulai menggambar peta.

Continue reading



Worried Out
September 10, 2011, 8:15 am
Filed under: Personal-Life

HOW WILL you laugh tomorrow even you can’t smile today? Doesn’t anyone even care at all? It seems like no one but the cigarettes. Smoke ‘till you can’t smoke no more.

——

Here you sit and watch your world come crumbling down. You cry for help but no one’s around. Silently screaming as you bang your head against the wall and It seems like no one cares at all

Always an emotion, but how can you? Kind of like the scent of a rose, with words that you can’t explain as your pain. Be caught up in emotion, then goes over your head. When sometimes you got to think to yourself, is this life or death …? Are you living or are you dying …?

The clock keeps ticking but nothing else seems to change. The Problems never solved, just rearranged, and then you worried about all the times out that you’ve had. Some were good …?

You search for personality. You look for things that you couldn’t see. The Peace and love flash through your mind but the pain and hate is all you ever would find. Finding no hope in nothing new and you never ever had a dream come true. There are lies and hate and agony through your eyes that’s all you see.

Continue reading



Meleleh
August 5, 2011, 10:24 pm
Filed under: Personal-Life

TIDAK RAGU-RAGU kalau The Guardian dan Film Journal International bilang ini bagus, film animasi yang membawa pesan bahwa cinta bisa mengubah yang tak mungkin menjadi mungkin, tanpa harus menggurui.

——-

Pada awalnya Despicable Me minta kita untuk mencela Gru, Si tokoh utama sebagai Sang Super Penjahat, yang  paling menakutkan di muka bumi, bersama Dr. Nefario dan gerombolan Minions Si Kuning Mini yang ratusan jumlahnya.

Buat Gru, tak ada kebanggaan lain bagi seorang penjahat bila telah mendapat predikat penjahat terhebat di dunia. Blog Kritik Penonton cerita secara singkat, bahwa Gru jengkel setelah melihat ada penjahat yang mampu mencuri Piramid Giza. Dia harus melakukan yang lebih dari sekadar mencuri piramid. Akhirnya, rencananya adalah mencuri bulan. Yang menjadi masalah adalah alat untuk mengecilkan benda ada di tangan musuhnya. Dia harus mencurinya agar dapat mengambil bulan. Rencana jahatnya itu tak akan berhasil bila tidak ada bantuan dari tiga anak yatim piatu yang dia adopsi.

Justru dari Margo, Edith and Agnes-lah maka Gru berubah. Mereka bertiga tak cuman bisa beri yang Gru inginkan untuk mencuri bulan, tetapi sekaligus bisa membikin ia membacakan ceritera Sleepy Kittens buat pengantar tidur dan kecupan selamat tidur ayah pada anak-anaknya.

Pada kali kesempatan pertama sih Gru terpaksa, biar mereka menurut keinginannya. Tapi lama-lama ia meleleh, seiring dengan rutinitas kegiatan malamnya dengan mereka.

Continue reading